Beranda | Artikel
Diharamkannya Merendahkan Seorang Muslim
Rabu, 27 Maret 2024

Bersama Pemateri :
Ustadz Mubarak Bamualim

Diharamkannya Merendahkan Seorang Muslim adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Riyadhus Shalihin Min Kalam Sayyid Al-Mursalin. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Mubarak Bamualim, Lc., M.H.I. pada Selasa, 15 Ramadhan 1445 H / 26 Maret 2024 M.

Kajian Tentang Diharamkannya Merendahkan Seorang Muslim

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ المُسْلِمَ

“Cukuplah bagi seorang merupakan satu keburukan baginya ketika dia merendahkan saudaranya sesama muslim.” (HR. Muslim)

Hadits ini menjelaskan tentang sebuah sifat yang buruk, yaitu menghinakan, merendahkan, dan meremehkan saudaranya sesama muslim. Hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengetahui segala hal tentang hamba-hambaNya. Kita terkadang membanggakan dan menomorsatukan diri kita, lalu menganggap sesama muslim sebagai orang yang rendah atau terbelakang daripada diri kita. Ini adalah perbuatan yang jelek dan buruk. Maka jangan sampai seorang muslim melebihkan dirinya dan merendahkan orang lain.

Para Salaf dahulu adalah contoh orang-orang yang rendah hati dan tawadhu. Padahal mereka adalah orang-orang yang shalih dan bertakwa kepada Allah. Di antara mereka mengatakan, “Seandainya dosa adalah sesuatu yang ada baunya, maka tidak akan ada manusia yang mendekati diriku.” Ini menunjukkan bahwa mereka rendah hati.

Bahkan, ada di antara Salaf yang berdoa di hari Arafah, “Ya Allah, janganlah Engkau mengharamkan ampunan dan kebaikanMu kepada hamba-hambaMu yang datang di Arafah ini hanya karena dosa yang aku lakukan.” Mereka selalu merendahkan diri.

Kita yang sering membicarakan Manhaj Salaf sudah seyogyanya menjadi contoh yang baik di tengah masyarakat dalam akhlak yang mulia, rendah hati, dan tidak merasa diri yang paling tinggi ilmunya. Orang yang rendah hati bukan berarti terhina; sebaliknya, orang yang tawadhu akan ditinggikan derajatnya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hadits berikutnya:

Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda,

لا يَدْخُلُ الجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ!

“Tidak masuk surga orang yang dalam hatinya ada seberat atom kesombongan.”

Maka seorang sahabat bertanya, “Sesungguhnya seseorang senang kalau bajunya bagus, sepatunya juga bagus, apakah ini termasuk kesombongan?” Maka nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab,

إنَّ اللهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الجَمَالَ، الكِبْرُ: بَطَرُ الحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ

“Sesungguhnya Allah Maha Indah, dan Allah menyukai keindahan. Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim)

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/54056-diharamkannya-merendahkan-seorang-muslim/